Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Nutrisi Pada Balita Dengan Kejadian Stunting
DOI:
https://doi.org/10.54100/bemj.v8i2.402Keywords:
Kejadian Stunting, Pengetahuan Ibu Tentang NutrisiAbstract
Latar Belakang: Prevalensi angka stunting di Kota Banjarmasin Tahun 2023 mengalami kenaikan 4,1% dibandingan pada Tahun 2022 lalu. Ibu yang punya pengetahuan rendah tentang nutrisi pada balita, akan berdampak mengalami stunting dibandingkan dengan ibu yang berpengetahuan baik. Studi pendahuluan di Puskesmas Pekauman Banjarmasin, didapatkan balita usia 24-59 bulan ada 1.257 balita diantaranya 74 mengalami stunting. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang nutrisi dengan kejadian stunting di Puskesmas Pekauman Banjarmasin Tahun 2024. Metode: Penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Pekauman Banjarmasin Tahun 2024 berjumlah 30 orang. Data Analisa dengan teknik analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil: Berdasarkan analisis data didapatkan bahwa tingkat pengetahuan ibu balita tentang nutrisi tahun 2024 di wilayah puskesmas pekauman banjarmasin sebagian besar termasuk dalam kategori kurang sebanyak 23 responden (76%), sedangkan 5 responden masuk kategori cukup (17%), dan 2 responden termasuk dalam kategori baik (7%) dan untuk data kejadian stunting tahun 2024 di wilayah puskesmas pekauman banjarmasin sebagian besar termasuk dalam kategori tidak stunting sebanyak 26 responden (86,7%), sedangkan 4 responden masuk kategori stunting (13,3%) dan berdasarkan uji hubungan pengetahuan ibu tentang nutrisi pada balita (0,247>0,05) tidak ada hubungannya dengan kejadian stunting di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Simpulan: Tidak ada hubungan pengetahuan ibu tentang nutrisi pada balita dengan kejadian stunting bisa disebabkan adanya keterbatasan penelitian, variabel belum mewakili semua faktor yang mempengaruhi kejadian stunting.