Pengaruh Berat Badan Lahir Terhadap Kejadian Hiperbilirubinemia Di Ruang Neonatologi RSUD Pambalah Batung Amuntai
The Effect of Birth Weight on the Incidence of Hyperbilirubinemia in the Neonatology Room of Pambalah Batung Amuntai Hospital
DOI:
https://doi.org/10.54100/bemj.v8i1.312Keywords:
Berat Badan Lahir, Hiperbilirubinemia.Abstract
Latar Belakang: Hiperbilirubin adalah kondisi medis di mana kadar bilirubin dalam darah meningkat secara berlebihan, menyebabkan jaundice pada bayi baru lahir. Gejala ini dapat terlihat pada sklera mata, kulit, membran mukosa, dan cairan tubuh. Hiperbilirubinemia terjadi ketika kadar bilirubin melebihi 15 mg/dl pada bayi prematur dan 10 mg/dl pada bayi cukup bulan. Dari hasil study pendahuluan yang dilakukan peneliti didapatkan angka presentasi kejadian Hiperbilirubinemia di ruang Neonatologi RSUD Pambalah Batung Amuntai meningkat pada 3 tahun terakhir sehingga penulis tertarik melakukan penelitian tentang hal tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian hiperbilirubinemia di ruang Neonatologi RSUD Pambalah Batung Amuntai. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan pendekatan cross-sectional dan desain korelasional. Sampel penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, menghasilkan 31 sampel bayi. Data dikumpulkan dari data sekunder melalui rekam medis bayi dan dicatat dalam lembar ceklist penilaian ikterik. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-sided) pada uji Pearson Chi-Square adalah 0,003. Karena nilai Asymp. Sig. (2-sided) 0,003 < 0,005, maka terdapat hubungan yang signifikan. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara berat badan lahir dengan kejadian hiperbilirubinemia.