Hubungan Status Gizi Dengan Siklus Menstruasi Pada Siswi Kelas XI Di MAN 3 Sleman
DOI:
https://doi.org/10.54100/bemj.v8i2.399Keywords:
Status Gizi, Siklus Menstruasi, IMTAbstract
Latar belakang: Ketidakteraturan menstruasi dapat mengindikasikan anovulasi yang berisiko menyebabkan infertilitas, sementara perdarahan berlebihan dapat memicu anemia. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memperburuk Premenstrual Syndrome (PMS) dan dismenorea, mengganggu produktivitas remaja, serta menimbulkan gejala fisik seperti nyeri perut dan kepala serta perubahan emosi. Dalam jangka panjang, gangguan menstruasi yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko masalah kesuburan dan gangguan kesehatan yang lebih serius. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan status gizi dengan siklus menstruasi pada siswi kelas XI di MAN 3 Sleman. Metode penelitian: penelitian ini merupakan penelitian korelasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. sampel yang digunakan adalah 71 siswi kelas XI di MAN 3 Sleman. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan timbangan dan microtoise untuk mengukur status gizi dan kuesioner untuk mengukur siklus menstruasi. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling, dengan cara simple random sampling. Analisa data menggunakan uji korelasi uji Spearman Rank. Hasil penelitian: hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi tertinggi adalah siswi dengan status gizi baik yang memiliki siklus menstruasi normal sebanyak 40 siswi (56,3%). Hasil uji statistik menggunakan Spearman Rank menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini berarti terdapat hubungan antara status gizi dengan siklus menstruasi pada siswi kelas XI di MAN 3 Sleman, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,791 yang menunjukkan tingkat kekuatan hubungan yang kuat. Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan siklus menstruasi pada siswi kelas XI di MAN 3 Sleman. Temuan terpenting dalam penelitian ini adalah, bahwa status gizi yang baik berperan penting dalam keteraturan siklus menstruasi. Saran: diharapkan agar MAN 3 Sleman dapat menyelenggarakan program penyuluhan tentang gizi yang optimal. Sementara itu, bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan variabel lain yang relevan seperti stres dan aktivitas fisik, atau dengan menggunakan sampel yang lebih besar agar hasil yang diperoleh lebih representatif.