Identifikasi Indikasi SC (Sectio Caesarea) Di Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh Buntok
Identification of Indications for SC (Sectio Caesarea) at Jaraga Sasameh Buntok Regional General Hospital
DOI:
https://doi.org/10.54100/bemj.v8i1.311Keywords:
Indikasi, Sectio caesarea,Abstract
Latar Belakang: Persalinan Sectio Caesarea (SC) merupakan proses pembedahan untuk melahirkan janin melalui irisan pada dinding perut dan dinding rahim. Persalinan dengan metode SC dilakukan atas dasar indikasi medis baik dari sisi ibu dan janin, seperti placenta previa, presentasi atau letak abnormal pada janin, serta indikasi lainnya yang dapat membahayakan nyawa ibu maupun janin
Tujuan: Mengidentifikasikan Angka kejadian persalinan sectio caesarea berdasarkan indikasi di RSUD Jaraga Sasameh Buntok
Metode : Penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional Instrumen pengambilan data berupa ceklist. Populasi adalah semua ibu yang bersalin section secaria pada bulan Februari 2024 di Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh Buntok dengan teknik total sampling sebanyak 40 ibu. Teknik analisa data dengan univariate.
Hasil: Indikasi persalinan sectio caesarea didapat terbanyak KPD sebesar 14 responden (35%) dan paling sedikit pada inpartus kala II lama, Inpartus kala 1 fase aktif memanjang, letak lintang, plasenta letak rendah, riwayat SC, Suspec Fetal Kongenital Anomali (Onfalokel) sebesar masing-masing 1 responden (2,5%). Penyebab persalinan sectio caesarea terbanyak pada primigravida sebesar 23 responden (57,5%), paritas tidak aman sebesar 23 responden (57,5%), umur ibu beresiko sebesar 23 responden (57,5%) dan umur kehamilan 10 bulan sebesar 25 responden (62,5%)
Simpulan: KPD merupakan indikasi terbanyak untuk persalinan sectio caesarea. Faktor risiko terbanyak untuk persalinan sectio caesarea adalah primigravida, paritas tidak aman, umur ibu beresiko, dan umur kehamilan 10 bulan.