Analisis Manajemen Resiko Paparan Panas Pada Pekerja Outdoor dengan APD Studi Kasus Perusahaan X di Kabupaten Kutai Kartanegara
Analysis of Heat Exposure Risk Management for Outdoor Workers with Personal Protective Equipment (PPE) Case Study of Company X in Kutai Kartanegara Regency
DOI:
https://doi.org/10.54100/bemj.v6i1.214Keywords:
Paparan Panas, Penggunaan APD, Pekerja Outdoor, Manajemen Risiko, Kesehatan PekerjaAbstract
Paparan panas merupakan salah satu risiko kesehatan yang sering dihadapi oleh pekerja outdoor, terutama dalam lingkungan yang terpapar sinar matahari langsung. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari paparan panas tersebut. Namun, belum ada kajian yang mendalam mengenai efektivitas penggunaan APD terhadap paparan panas di Perusahaan X di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen risiko paparan panas pada pekerja outdoor di Perusahaan X dengan fokus pada penggunaan APD serta dampaknya terhadap kesehatan pekerja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada pekerja yang terpapar langsung pada kondisi panas. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja outdoor di Perusahaan X yang terpapar panas, dengan sampel sebanyak 50 responden yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70% pekerja selalu menggunakan APD yang disediakan, namun 40% responden mengalami dehidrasi ringan, 20% mengalami heat stress, dan 10% mengalami heat stroke. Penggunaan APD terutama berupa topi pelindung (80%) dan pakaian berbahan khusus (60%) cukup tinggi, namun masih ada 20% pekerja yang tidak menggunakan APD dengan benar. Suhu lingkungan kerja di sebagian besar area kerja mencapai 30–35°C, yang berkontribusi pada keluhan kesehatan terkait panas.