Hubungan Kehamilan Remaja Dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Wonosari Gunungkidul
DOI:
https://doi.org/10.54100/bemj.v8i1.340Keywords:
Kehamilan Remaja, BBLRAbstract
Secara global, terdapat 2,4 juta anak meninggal pada bulan pertama kehidupannya pada tahun 2020. Salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia adalah kejadian Berat Lahir Rendah (BBLR) sebesar 38.85%. Faktor risiko kejadian BBLR yaitu status kehamilan remaja, gizi, Status ekonomi, Pendidikan, komplikasi, pekerjaan berat, umur kehamilan, riwayat BBLR sebelumnya, tinggi badan dan tinggal di daerah ketinggian. Ibu hamil pada usia kurang dari 20 tahun (remaja) akan mempengaruhi masalah kesehatan pada ibu baik fisik, mental, komplikasi penyakit, fungsi rahim dan kualitas sel telur yang menurun. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan kehamilan remaja dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Wonosari Gunungkidul Yogyakarta. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional, teknik pengambilan sampel simple random sampling (acak) dengan jumlah sampel 90 responden. Instrumen penelitian menggunakan rekam medis. Data dianalisa dengan teknik analisis univariat dan bivariat menggunakan uji kendall’s tau. Hasil uji satatistika menunjukan 4 responden (4.4%) kurang dari 20 tahun, 86 responden (95,6%) lebih dari sama dengan 20 tahun, 8 responden (8,9%) BBLR dan 82 responden (91,1%) tidak BBLR. Didapatkan hasil penelitian bahwa nilai p value 0.000 yang berarti kurang 0.05. Simpulan terdapat hubungan antara kehamilan remaja dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Wonosari Gunungkidul Yogyakarta. Peneliti menyarankan agar RSUD Wonosari Gunungkidul Yogyakarta kerjasama dengan Dinas Pendidikan Gunungkidul membuat program pencegahan kehamilan remaja.