FAKTOR IBU YANG BERKAITAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP CEMPAKA TAHUN 2022
MOTHER'S FACTORS RELATED TO INCIDENTS OF STUNTING AMONG TODDLER IN THE WORKING AREA OF THE CEMPAKA INPATIENT HEALTH CENTER IN 2022
DOI:
https://doi.org/10.54100/bemj.v7i1.147Keywords:
Stunting, Tinggi Badan Ibu, Riwayat KEK, Usia IbuAbstract
Stunting merupakan salah satu bentuk gizi kurang ditandai dengan indikator tinggi badan menurut umur. Faktor ibu yang berkaitan dengan kejadian stunting adalah tinggi badan ibu karena faktor genetik keluarga yang tubuhnya tinggi maupun pendek. KEK dan usia ibu saat hamil kurang dari 20 dan lebih dari 35 tahun berisiko melahirkan bayi BBLR yang jika tidak ditangani berlanjut stunting. Menganalisis Faktor Ibu Yang Berkaitan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Cempaka. Metode yang digunakan yakni Analitik Observasional dengan pendekatan Case control dan teknik sampel yang digunakan adalah non random sampling dengan teknik accidental sampling. Data yang digunakan adalah jenis data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Instrumen pengambilan data menggunakan ceklis. Data dianalisa menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian dari 316 balita terdapat 50 persen balita mengalami stunting dan 50 persen balita tidak mengalami stunting. Ibu tinggi badan pendek sebanyak 38,9 persen dan ibu dengan tinggi badan normal sebanyak 61,1 persen. Ibu dengan Riwayat KEK saat hamil sebanyak 42,1persen dan ibu tidak KEK sebanyak 57,9 persen. Ibu dengan usia berisiko saat hamil sebayak 65,5 persen dan ibu dengan usia yang tidak berisiko sebanyak 34,5 persen. Hasil uji Chi-Squere, didapatkan hubungan antara faktor ibu dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskemas Rawat Inap Cempaka tahun 2022.